PUISI: GORESAN KALAM CINTA

Hai kawan ? Ketemu lagi dengan saya yang super kece. Maksudnya ketemu tulisan saya yang wah biasa aja. Nulis di blog itu enaknya gini bisa bebas. Hehe. Tapi, jangan ditru ya nulis juga harus ada kaedahnya sesuai EYD. Kalau tidak sesuai namanya ya nulis tapi bukan standar menulis. Hmm.. Sedikit ambigu tapi okelah. Nah, kali ini aku akan membagikan beberapa puisi karya saya sendiri. Orisinil nih, saya tidak suka plagiat. Barangkali ada yang pernah membaca sila berkomentar ya nanti dikira plagiat.

Lanjut, berhubung saya tidak suka basa-basi. Ya kalau basi tinggal angetin dong. Hehe. Kebetulan kompornya lagi mati gasnya habis. Curhat :v

Lanjut..
Langsung aja berikut contoh puisi tema cinta. Eh sss cinta itu apa sih ? Kalau ngomong cinta yang diingat diingat setiap orang beda-beda. Umumnya remaja akan mengingat kekasihnya atau seseorang yang disuka. Tapi, jangan sampai kekasih sabahat ya. 😜
 Menurut Antonio Gramscity cinta yang benar adaah cinta yang sebenarnya hanya diperuntukkan untuk Tuhan. Kalau menurut Wirdha Manshyur, (kembaran saya🙏) "Kamu boleh kecewa karena kehilangan dia. Tapi, jangan sampai gara-gara dia, kalian kehilangan Dia". Wah.. Filosofis banget ya.. Aku tak akan beropini mengenai cinta. Bagiku, cinta adalah hal absurd yang wajib dimiliki seseorang. Seperti kata beliau favorit saya, Sujiwo Tejo bahwa, orang jangka pendek memikirkan politik, orang jangka menengah memikirkan IPTEK/Filsafat sedangkan, orang jangka panjang memikirkan soal cinta.

Lanjut...
Di bawah ini contoh puisi semoga bermanfaat. Ingat kalau copas sertakan sumbernya ya. Hehe. Nulis itu butuh kemauan keras lho ya.😿


ILUSI CINTA BERTUHAN

Cinta yang bertahan adalah cinta yang ber-Tuhan
Rindu yang tertahan adalah sebuah ujian
Mencintai berlebihan selain kepada Sang Pemilik Keabadian
Sejatinya rayuan setan
yang hanya menjadi beban
Kadang gelisah teringat dia yang terpaut suasana
Mungkinkah ia di sana setia atau sebaliknya ?
Tak apalah rindu ini biar ku tampik perlahan
dengan Dzkir suciku
dan mengalir selalu namamu
di sepertiga malamku
yang senantiasa merenda kefanaan cinta.

Trenggalek, 24 Januari 2019.


RINGSUTAN PADA SENJA

Kala senja mulai beringsut
Ku berdiri mematung di pinggir sapuan ombak
Sang anginpun berhembus lamat-lamat
Menyapa tangkai dan dedaunan

Di senja yang sama
Kau tinggalkan saya berbalut luka
Alasan jarak jadi utama
Bisakah ku lipat jarak sekejap saja ?

Pantai Konang, Panggul-Trenggalek, 10 Juli 2018.


SEJENGKAL JARAK

Rasa gundah berkecamuk saat itu. Menyeruak memenuhi dada. Takut jika kau ditelan masa. Ilusi itu kian nyata. Ku tak sanggup mereda. Simpulan senyum di antara kita. Perlahan lepas tak terduga. Sejengkal jarak terasa sirna. Bersama senja. Itulah kenangan kita.

Kediri, 24 Februari 2019.


SEPERTIGA REMBULAN

Di sepertiga rembulan
Namanya tlah termaktub di nisannya
Orang itu mengais menggaruk-garuk kepala
Air matanya dahaga
Membalut wajahnya
dipeluk gundukan dosa
ia bersembunyi di baliknya
Penyesalan yang tiada reda

Kediri, 24 Februari 2019.

MENANGKAP BAYANG

Senja beringsut. Selalu saja tegap di tepi ombak. Menatap mega yang belum pekat. Di sini, langit bercerita. Bagaimana ia dan bumi bertegur sapa walau sela-sela tak mungkin terjangkau siapapun jua. Menghasilkan sapuan jingga. Begitu menyita mata. Sedangkan kau, jarak kita dapat terlampau. Bukan antar pulau. Dengan cara apa aku mengungkap rindu kepada kau. Jika kau asyik melihat dia bukan gurau-gurau dari seseorang yang mengangumi kau.

Kediri, 24 Februari 2019.

Terimakasih telah membaca. Salam receh. Oh ya follow Ig @dewitrisn. Bye... 

Komentar