ACEs (Adserve Childhood Experience): Kamu, Luka, dan Trauma



"Kamu, Luka, dan Trauma"

Halo semuanya.....
Kabar kalian gimana? Harus tetap sehat ya.
Kembali lagi di blog ceritakuiki πŸ‘‹
Mohon maaf ya lama banget nulis. Soalnya menulis itu susah rek, beneran! O ya, perlu teman-teman ketahui nih. Dulu saya ngetik tugas, blog, dan segala macam itu pakai gawai. Jadi, banyak kesalahan tulisan dalam tugas-tugas aku.πŸ˜– 
Udah nggak usah dibayangin. Singkat cerita, saya sangat bersyukur bisa beli laptop yang separuh harganya dari uang saya sendiri. Ini bukan sombong ya. Tapi, hasil kerja keras. Aku yang awalnya mikir kalau nggak punya passion dan mustahil bisa ngehasilin uang hanya karena nulis, sekarang stigma itu udah kehapus. Maka dari itu, jangan pernah ngeluh dan ngeremehin pemberian Sang Pencipta ya. Kalian insecure itu menurutku udah ngebandingin cipta karya Tuhan lo. Stop, be your self. Kalian punya bakat dan mimpi yang berbeda. 

Baik, tanpa berpikir panjang lagi. Kita langsung aja bahas tentang tema psikologi. Sejatinya, aku tuh nggak ada capability untuk speak soal ini. Maaf ya aku campur pakai bahasa Inggris. Soalnya, selain menjadi orang nasional kita juga harus internasional. Selain kita sebagai pribumi, karya kita juga wajib membumi. πŸ‘ 
NOTE: Saya akan post artikel setiap malam minggu. Doakan ya rek! Bisa tentang apapun. Intinya, mau nuangin something di otakku. Xixixi

Baik, langsung aja ya.
------------------------------

ACEs (Adserve Childhood Experience): Kamu, Luka, dan Trauma
Judul tersebut sebenarnya adalah judul yang saya salin dari kakak tingkat saya bernama Endang Sulistyowati. Tahukah teman-teman, bahwa di alam semesta ini ada sosok yang paling dinanti untuk perubahan zaman. Ya, benar anak-anak. Namun, pernahkah kalian bahwa terdapat anak-anak yang tumbuh dengan luka? Bukan sekadar itu, ia tumbuh berbalut dengan trauma. Ia tak menampakkan bahwa di dalam dirinya terdapat esensi kesesakan yang begitu dahsyat. Dadanya begitu sesak.

Kita ketahui bahwa masa kecil disebut dengan masa keemasan. Dilabeli oleh orang-orang layaknya masa yang paling menyenangkan. Umumnya, memang demikian bukan? Mari ucapkan syukur terlebih dahulu jika Anda termasuk golongan ini. Nah, ternyata hal tersebut nggak berlaku bagi sebagian anak. Mengapa demikian? Karena golongan yang kedua ini mengalami sesuatu kejadian yang begitu membekas dalam memori bahkan bisa jadi menyisakan sisa pada fisiknya. Kejadian itu begitu kurang menyenangkan dan cenderung teramat menyakitkan. Hal demikian disebabkan karena mungkin adanya disfungsi keluarga, pelecehan, penelantaran, penyiksaan, bullying, dan sebagainya. Itulah yang disebut dengan ACEs (Adserve Childhood Experiences). Apabila Anda termasuk golongan ini, saya mohon maaf tidak bermaksud untuk menyinggung saudara. Ada satu yang saya sampaikan dan mengapresiasi bahwa "Kalian hebat, kalian kuat". 

ACEs ialah peristiwa atau insiden traumatis yang berpotensi terjadinya pada kehidupan anak. Peristiwa itu bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan emosional, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan zat berbahaya, penyakit mental, kematian atau bunuh diri, dan kejahatan/keluarga yang dipenjara. Seseorang yang mengalami hal ini sangat rentan mengalami penderitaan fisik, baik secara medis, mental, ataupun sosial.

Bagimana? Bisa dibayangkan betapa beharganya hidup nyaman bagi si ACEs? Betapa kuatnya ia melewati hari demi hari? Tumbuh dengan ACEs bukanlah hal yang aneh, ini begitu menyakitkan. Bagi anda yang mengalaminya, sekali lagi saya katakan "Kalian hebat, figur kalian adalah keseimbangan otak dan hati. Akal dan perasaan untuk melalui." Sementara, bagi kalian yang bukan golongan ini. Tolong rasa bersyukurnya ditambah. 

Baik, sampai di sini dulu ya rek. Terimakasih telah membaca blog saya. Salam hormat dan salam toleransi bagi kita semua.πŸ‘‹


Komentar