![]() |
ACEs (Adserve Childhood Experience): Kamu, Luka, dan Trauma
Judul tersebut sebenarnya adalah judul yang saya salin dari kakak tingkat saya bernama Endang Sulistyowati. Tahukah teman-teman, bahwa di alam semesta ini ada sosok yang paling dinanti untuk perubahan zaman. Ya, benar anak-anak. Namun, pernahkah kalian bahwa terdapat anak-anak yang tumbuh dengan luka? Bukan sekadar itu, ia tumbuh berbalut dengan trauma. Ia tak menampakkan bahwa di dalam dirinya terdapat esensi kesesakan yang begitu dahsyat. Dadanya begitu sesak.
Kita ketahui bahwa masa kecil disebut dengan masa keemasan. Dilabeli oleh orang-orang layaknya masa yang paling menyenangkan. Umumnya, memang demikian bukan? Mari ucapkan syukur terlebih dahulu jika Anda termasuk golongan ini. Nah, ternyata hal tersebut nggak berlaku bagi sebagian anak. Mengapa demikian? Karena golongan yang kedua ini mengalami sesuatu kejadian yang begitu membekas dalam memori bahkan bisa jadi menyisakan sisa pada fisiknya. Kejadian itu begitu kurang menyenangkan dan cenderung teramat menyakitkan. Hal demikian disebabkan karena mungkin adanya disfungsi keluarga, pelecehan, penelantaran, penyiksaan, bullying, dan sebagainya. Itulah yang disebut dengan ACEs (Adserve Childhood Experiences). Apabila Anda termasuk golongan ini, saya mohon maaf tidak bermaksud untuk menyinggung saudara. Ada satu yang saya sampaikan dan mengapresiasi bahwa "Kalian hebat, kalian kuat".
ACEs ialah peristiwa atau insiden traumatis yang berpotensi terjadinya pada kehidupan anak. Peristiwa itu bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan emosional, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan zat berbahaya, penyakit mental, kematian atau bunuh diri, dan kejahatan/keluarga yang dipenjara. Seseorang yang mengalami hal ini sangat rentan mengalami penderitaan fisik, baik secara medis, mental, ataupun sosial.
Bagimana? Bisa dibayangkan betapa beharganya hidup nyaman bagi si ACEs? Betapa kuatnya ia melewati hari demi hari? Tumbuh dengan ACEs bukanlah hal yang aneh, ini begitu menyakitkan. Bagi anda yang mengalaminya, sekali lagi saya katakan "Kalian hebat, figur kalian adalah keseimbangan otak dan hati. Akal dan perasaan untuk melalui." Sementara, bagi kalian yang bukan golongan ini. Tolong rasa bersyukurnya ditambah.
Baik, sampai di sini dulu ya rek. Terimakasih telah membaca blog saya. Salam hormat dan salam toleransi bagi kita semua.π
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih